Thank You for Amazing 2014

Selamat Hari Rabu,
Hari terakhir dipenghujung tahun 2014...
Iya, hari ini kita sudah sampai dipenghujung tahun 2014, gak berasa kan???
iyaa, emang gak berasa, sudah akhir tahun saja, rasanya baru kemarin sukacita merayakan tahun baru,
Nanti malam sudah memasuki tahun baru lagi di 2015..

Sebelum tahun berganti, sempatkanlah flasback atas segala apa yang telah terjadi pada dirimu di tahun ini, pasti ada banyak kejadian yang membahagiakan dan kurang menyenangkan yang sempat terjadi kan???
Semoga semua kejadian mengajarkan kita banyak pengalaman dan menjadikan pribadi yang lebih bersyukur dan lebih baik lagi di tahun berikutnya.

Oke, Aku jadi pengen bilang Terima Kasih sebanyak-banyaknya, bersyukur karena Allah masih memberikan kesempatan merasakan nikmat hidup sehat sampai hari ini. Alhamdulillah.

Awal tahun 2014 yang penuh kebahagiaan, walaupun ada sedikit kejadian tak menyenangkan yang sempat buat aku sedih, tapi aku lebih berbahagia karena tak sabar menantikan hari kelulusan. Awal tahun disibukkan dengan mengurus segala hal persiapan wisuda, mulai dari urusan skripsi, melengkapi berkas-berkas kelulusan di kampus yang super duper ribet, hunting kebaya, dan lebih banyak menghabiskan waktu berkumpul sama keluarga, senang sekali bisa pulang ke Tembilahan dan berlibur lebih lama.

Akhirnya hari yang dinantikan tiba, 2 Maret 2014 resmi jadi sarjana dan merasakan kebahagiaan pakai toga kebesaran. Yeaaay.. Tercapai juga cita-cita waktu SD dulu punya foto dengan pose pegang ijazah dan pakai toga (cita-cita anak SD yang masih polos dan tidak tau bagaimana pahit manis, getirnya nulis skripsi). Setidaknya bisa mewujudkan harapan Mamak Bapak, aku tau mereka sangat berbahagia waktu menghadiri acara wisuda itu. Senyum tulus dan sumringah terukir dari wajah mereka, seperti janjiku dulu, peluh, lelah Bapak akan ku gantikan dengan kelulusan ini. Alhamdulillah.

Keluarga lengkap, kurang Kak Nana





Terima Kasih Bunganya, Sayaang ~

Papan Bunganya buat aku merasa disayangi, hihii

Tercapai cita-cita waktu SD punya foto kaya gini, hehehe

Walaupun Kak Nana tak bisa hadir, tapi kehadiran sahabat tersayang cukup memberi kebahagiaan yang berlipat. Tutty yang bahkan jauh-jauh datang dari Jambi, bisa ikut hadir memberi kebahagian untuk aku. Amang (Read: Bg Adrian Lakiknya Kak Nurul) yang sempat datang disela-sela kesibukan kerjanya dari Perawang. Aku terharu sekali, banyak ucapan dan bunga yang diberikan hari itu. Dan yang paling spesial, seseorang yang sangat aku tunggu, sempat menyita banyak perhatianku meyempatkan hadir walaupun sebentar. First time ketemu, langsung bikin aku deg-degan gak karuan. Masih ingat tangan gemetaran saat jabat tangan pertama kalinya, sukses buat aku salting tak menentu. Sweet banget momentnya. Sampai senyum-senyum gini nulisnya. #Rikamulailebai
Dia satu-satunya Lelaki yang aku gandeng saat hari wisuda selain Bapak. Aaaah bahagianya aku kala itu. Semoga kamu gak cuma jadi pendamping wisuda aku, tapi benar-benar jadi pendamping hidup aku, suatu hari nanti, selamanya. Amiin ya Allah #bantuaminkanajayaa

Tahun ini juga aku jadi saksi pernikahan Mbok Nurul dan Amang tepat tanggal 7 Mei, senang sekali rasanya bisa hadir dan ikut berbahagia di pernikahan mereka, awalnya cuma persahabatan di dunia maya, tapi kini kami sudah seperti keluarga. Ikut ngurus sedikit persiapan pernikahan mereka, ikut arak-arakan pengantin naik odong-odong yang heboh, dan belum pernah di buat orang Tembilahan, hehe Akhirnya Allah benar-benar mempersatukan mereka dalam ikatan suci pernikahan, hubungan yang telah mereka bina 4 tahun belakangan. Langgeng terus Kak Nurul Bg Dedek, rukun dan damai sampai tua, setia selalu selamanya. Mudah-mudahan sebentar lagi Allah anugrahkan keturunan untuk kalian. ({})

Abaikan ekspresi muka kamii -___-
Aku juga memutuskan untuk tetap tinggal di Pekanbaru, wara-wiri cari kerja ke sana kemari, sempat merasakan jadi pengangguran juga beberapa bulan. sampai akhirnya diterima kerja di sini, iya di sini tempat sekarang aku nulis tulisan ini. Aku bersyukur sekali, walaupun bukan pekerjaan yang dulu ku idam-idamkan, Tapi rencanaku Allah gantikan dengan memberi pekerjaan lain. Aku yakin ini yang terbaik dan yang paling penting kan bisa tetap tinggal di Pekanbaru. Seperti kata-katanya Si Adel "Ketika yang kau inginkan tak dapat kau raih, maka cintai apa yang kau miliki. Jika ia benar untukmu, ia akan datang suatu hari nanti." Jadi ya walaupun pekerjaan yang aku inginkan belum bisa di raih, aku akan berusaha mencintai dan mensyukuri pekerjaan yang sekarang. Kalau memang udah nasib dapat kerjaan itu, ya pasti akan ada kesempatannya lagi suatu hari nanti. :)

Lebaran kali ini, lebaran tersingkat bisa pulang kampung dan kumpul sama keluarga, ternyata gini ya rasanya udah kerja, kesempatan libur jadi sangat amat berharga. Jadi kalau masih dikasih kesempatan punya banyak waktu libur dan bisa pergi main, habiskanlah jatah libur dan main-mainmu, sebelum datang masa kerjamu. Percayalah. #iniquotenyangarang

Ada satu lagi anggota yang hadir di tengah-tengah keluarga kami, Adzkia Nadhira Thafana yang lahir 27 Agustus 2014. Keponakan ke empat yang melengkapi kebahagiaan keluarga kami. Fix, Kakak dan Abang sudah punya anak sepasang lelaki dan perempuan. Tinggal tunggu anggota baru, pasangan dari Adeknya yang tersayang aja lagi ni #eeh

Adzkia Nadhira Thafana

Tepat 1 Oktober di hari ulang tahun Bapak dan hari wisuda kamu, aku jadi salah satu yang paling berbahagia merayakannya. Dua orang lelaki yang sangat berarti di hidup aku, duaduanya lelaki kesayangan aku. Semoga kamu memang jadi lelaki yang paling aku banggakan setelah Bapak di dunia ini, nanti ~ suatu hari.
Amiin... #ikutaminkanlagiya #kedipkedip

Selamat Wisuda Ay. Papan bunganya sengaja dibuat antimainstrem
Selamat buat SPnya Ay...

Walaupun backgroundnya pohon, tapi kami tetap kecee :p

Dan dipenghujung tahun ini, Aku juga diberi kesempatan hadir di hari bahagia keponakan sekaligus sahabat yang tersayang. Winda akhirnya memutuskan menikah, dengan lelaki yang tentunya sangat diharapkannya menjadi suaminya. Lelaki yang sudah lama mengisi hari-harinya, mampu meluluhkan hatinya, hubungan yang mereka bina selama 8 tahun ini sampai juga ke pelaminan. Kami para sahabat yang menjadi saksi suka duka hunbungan mereka bisa ikut hadir berkumpul melengkapi kebahagiannya. Bahagia karena satu persatu sahabat menemukan pasangan sejatinya, pasangan tulang rusuknya masing-masing, pasangan hidup yang memang mereka harpakan. Kalian (Tutty, Agisha, Agista, Winda, Rina, Mia, Maria) bukan hanya sahabat, kalian lebih dari saudara. Selamat menempuh hidup baru, langgeng terus sampai maut memisahkan Winda dan Bg Yoni, Maria dan Arman. Kalian luar biasa, sampai nikahan nya pun janjian. Semoga secepatnya dianugrahkan keturunan, dan nanti pas punya anakknya juga kompakan, hehehe. Satu hal yang selalu aku ingat, tweetnya Teh Fala waktu itu, "Sempatkan hadir di hari bahagia orang yang kamu kasihi. Ia akan mengingatmu 'Ada' diseumur hidupnya." Sebisa mungkin aku hadir di setiap moment membahagiakan orang yang aku kasihi, agar seumur hidup moment itu bisa selalu kami kenang suatu hari nanti.
Ciyee Winda sama Bg Yoni jadi Manten, ciyee

Happy Wedding Chiya' & Arman

Finally De Queen Kumpul, bersama Uul kesayangan Aunty :*
Banyak hal yang berubah dalam hidup sepanjang tahun ini, teman-teman kuliah yang dulu sering bertemu, satu persatu sudah sibuk dan jadi sulit mengatur waktu untuk bertemu. Bahagia karena kini kita sudah bisa bekerja dan punya kesibukan masing-masing. Tapi tetap saja berkumpul dengan mereka jadi hal yang paling dirindukan. Teman-teman yang masih kuliah semoga secepatnya lulus dan dilancarkan semua urusan skripsinya. Semoga kita bisa sering berjumpa dan kumpul lagi lengkap seperti dulu. Walaupun kini sudah berpisah jauh dari Pekanbaru.

Hari ini diakhir tahun 2014 aku ingin mengucapkan banyak Terima Kasih kepada mereka yang selalu ada di hidup aku, orang tua, keluarga, sahabat, dan kamu yang sampai saat ini menjadi bagian terpenting, memberi banyak warna di hidup aku sepanjang tahun ini. Terima kasih selalu membuatku merasa cukup, tak pernah meninggalakan aku sendirian, selalu menghadirkan kebahgaiaan dan memberikan kasih sayang. Satu-persatu harapan dan impian di tahun ini jadi kenyataan, walaupun ada yang tak sesuai keinginan, tapi Allah menggantikannya dengan yang paling dibutuhkan. Aku percaya Allah akan selalu memberi yang terbaik, semua yang sudah ada hanya perlu kita jaga dan kita syukuri keberadaannya. Tak ada yang kebetulan dalam hidup ini, semuanya sudah Allah tentukan dalam takdir kita masing-masing, Kita hanya sedang menjalai takdir hidup yang telah Allah gariskan.

Merindumu itu nadi. Mencintaimu adalah nyali. Jangan paksa aku hidup tanpa keduanya.
Aku tak janji bisa mengingatmu sampai mati. Tapi, jika aku ditakdirkan untuk lupa, kau tetap ada di tulisan-tulisan ini sampai kapan juga. ~
Segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan. Meski kadang kita tak mengerti alasannya, tetapi selalu memberikan sebuah pelajaran. Hidup berakhir saat kita berhenti bermimpi. Harapan hilang saat kita berhenti percaya, dan cinta gagal saat kita berhenti peduli. Jangan berpikir "percuma" ketika mau atau sedang melakukan sesuatu, ingatlah kemampuan tak akan berkembang tanpa usaha.

Selamat menyambut tahun baru yang penuh harapan, semoga aku, kamu dan kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi, lebih bersyukur dan lebih bermanfaat untuk orang-orang disekitar kita. Teruslah berharap kebaikan kepada Tuhan, Semoga segala harapan jadi kenyataan dan do'a-do'a kita dikabulkan.

Dariku yang sangat mencintai dan mensyukuri keberadaan kalian (Bapak, Mamak, Kakak, Abang, Keponakan dan Wildan), Aku yang akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian.

Piss, love and always together ~ forever.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tanggal 8 nya udah beda. Beda bulan maksudnya.

#Now Playing Nidji - Terosir (Menunggu Karma)
hayati lirik lagunya, dan kamu akan hanyut terbawa suasana.. Hahaketawaantagonishahha. Astagfirullah..

Untukmu yang aku maksud. Hari sebelumnya kamu menyelamatkan hatiku dari keterpurukan tetapi sekarang kamu mencabut nyawa hatiku kembali. Meski terlalu dini tetapi mungkin inilah waktunya. Setiap hari aku selalu mencoba untuk menghidupkan perasaanku. Sejak kepergianmu, aku tidak lagi merasakan emosi apapun selain yang ditimbulkan oleh kehidupan sehari-hari. Aku bisa merasa sakit hati tetapi aku tidak benar-benar percaya bahwa aku bisa jatuh cinta (lagi).Ada sakit yang luar biasa saat aku harus melepasmu untuk dia. Sakit yang akhirnya memaksamu untuk hilang. Menghilang dari hidupmu. Maaf, jika aku memutuskan semua hal yang berkaitan dengan ku dan denganmu, tentang kita. Ketahuilah, aku menghilang bukan karena sudah melupakan sepenuh hati, tetapi mungkin inilah pengorbanan terakhirku untukmu agar kamu bisa meraih kebahagiaan yang selama ini kamu nanti, yang tidak kamu dapatkan dariku. Kenyataan ini memang menjadi beban, tetapi aku tahu, aku harus terus maju, melanjutkan kehidupan dan membangun dunia untuk hatiku lagi. Aku selalu berusaha.

Udah tanggal 8 lagi aja,
gak berasa ya udah bulan November,
sudah memasuki penghujung tahun 2014. Tepat sebulan setelah kudengar kata-kata yang cukup membuat senyumku tertahan, dan air mata itu mengalir begitu saja. Ahh aku tak akan pernah lupa hari itu, hari dimana semua harapan dan impianku dihancurkan, dikubur dalam-dalam, tanpa ada kesempatan untuk bisa berharap kebaikan lagi dengan mu di masa depan. Tapi ini sudah sebulan berlalu, Aku masih tetap bisa tersenyum dan bahagia kan tanpa hadirmu?? Iya, aku masih bisa menjalani hari-hariku sewajarnya, sebagai mana mestinya. Tak ada lagi air mata, padahal kadang sepi itu masih sering datang. Mungkin karena kemarin sudah aku luapakan segala kesedihan itu, aku sudah lelah bersedih dan memang karena sudah terlalu lelah, aku bahkan tak mampu lagi bersedih. Hehehehe

Tadi pagi aku lihat video puisi Bg Raditya Dika yang judulnya ngena banget, nyentuh dan buat aku terharu, masaaaa... :)
 
Sangat ngefans sama Abang ini, dan Alhamdulillah udah pernah ketemu, Pokoknya 14 Sept 2013 tak terlupakan, hihii   

Ini videonya pusinya Bg Raditya Dika -  http://t.co/PZsUw8qexW


Ini dia kutipan puisinya,

Kepada Orang Yang Sedang Patah Hati
Persilahkan dirimu besedih
Orang-orang punya pandangan aneh tentang bersedih
Seakan-akan bersedih adalah hal yang tabu
Seakan-akan kamu harus buru-buru tertawa setelah hal buruk menimpa
Tapi tidak
Seperti hujan di tepi senja
Kamu harus membiarkan setiap sendu yang ada

Setiap kematian butuh peratapan
Begitupun cinta yang telah mati
Maka lakukanlah apa yang orang patah hati lakukan
Menangislah hingga kamu tidak bisa mendengar suaramu sendiri
Makan coklat sebanyak-banyaknya
Mandi air panas hingga jarimu pucat
Pergi ke Kafe dengan tatapan nanar
Pesan satu buah es teh manis
Karena kopi mungkin terlalu pahit untuk diminum disaat seperti ini

Izinkan dirimu bersedih
menangislah seakan ini terakhir kalinya kamu dikecewakan seseorang
Menagislah seakan kamu lupa caranya berharap

Kepada orang yang baru patah hati
Setelah kamu bosan bersedih
Inilah saatnya kamu mengangkat dirimu kembali
Mulailah dengan hal yang mudah
Kamu bisa mencoba mulai mengambil gitar dan mengambil nada-nada mayor yang bahagia
Ambil piano dan bermain soneta yang indah
Atau jika kamu tidak bisa bermain musik,
Lihatlah dirimu di depan cermin dan bersenandunglah
Lalu, diantara nada-nada itu bisikan kepada dirimu sendiri
Aku pantas untuk bahagia

Kepada orang yang baru patah hati
Selalu ada teman untuk menemani kamu
Pergilah bertemu temanmu
Tertawalah sampai lupa waktu
Tanyakan kabar teman yang lain
Pamerlah kebahagiaanmu dibidang-bidang yang kamu suka
Dan jika memungkinkan
Nongkronglah sampai kamu diusir dari tempat itu

Emang sih kenangan terhadap dirinya kadang masih sering mengganggu
Tempat yang pernah kalian datangi tidak akan terasa sama
Teman yang belum tahu mungkin akan menghampirimu dan bertanya
"Si Dia mana?"
Yang kamu balas dengan senyuman tipis
Entah bagaimana menjawabnya

Tapi percayalah satu hal
Semua ini akan berlalu
Sama seperti hal lain di dunia
Semua hal buruk pasti akan beranjak pergi

Hujan pasti berganti langit biru
Gelap pasti terganti terang
Dan luka pasti terganti senyuman tipis di bibirmu

Kepada orang yang baru patah hati
Bersabarlah
Karena disetiap gelap ada cahaya kecil
Karena disetiap sakit ada pembelajaran
Karena kamu pantas untuk bahagia kembali
--------------------------------------------

Sumpah ya, puisinya itu awesome banget, kata-katanya ringan namun sarat makna tersampaikan dengan baik, #halah.. Iya mungkin niat Bg Radit bikin puisi ini biar bisa memotivasi orang yang baru patah hati, kayak aku. Iya. Aku.
Emang betul kata Bg Radit, kalau udah puas bersedih sekarang saatnya untuk bangkit lagi, kan sekarang udah lega, udah gak ada sesak lagi di dada, udah bisa senyum seperti biasanya, walaupun sesekali rindu itu masih suka datang menyapa. Tapi tak apa-apa, yakinkan hati, "Kamu pantas bahagia" :) Tak mesti sama dia.

Bahagia juga kemarin bisa ketemu Bg Raditya Dika lagi pas tanggal 29 Oktober di Pustaka Soeman HS,
Asli kali ini dekat banget duduknya di depan dia, tapi ya itu, sayangnya gak dapat kesempatan foto bareng lagi sama dia, gak papa lah ya, gantian sama yang lain, kan udah pernah juga foto sama dia. Udah bisa ketemu dia dan duduk sedekat itu aja udah cukup kok, karena bahagia itu sederhana. Khanmaeeenn.
Manis kan senyumnya?? Liat gitu aja Akunya udah sangat bahagia ;)
Karena Abang, aku jadi gak minder lagi karena kurangnya tinggi badan :p 
You are so awesome Abang
Tulisan ini random banget ya, gak tau arahnya kemana, haahaa. Tapi cuma pengen nulis sih, biar bisa terus belajar. Seperti kata Bg Radit waktu itu ide tulisan bisa muncul dari kegelisahan-kegelisahan yang kita rasakan. Berarti aku lagi gelisah dong ya? Hahaha bisa jadi, bisa jadi.
Oya, Aku juga udah merangkum semua yang udah Abang sampaikan kemarin, Aku sangat ingin belajar dan bisa menulis kreatif supaya nanti akunya gak bosan kalau mau baca-baca tulisan aku lagi. Hahaha









Semoga nanti bisa ketemu Abang lagi dilain kesempatan, siapa tau pas nanti  ketemu beneran bisa satu panggung dan bertukar ilmu. #Ngayaltinggitinggigakapaapa #Gratisini

Oke dah waktunya makan, Kamu gak boleh telat ya, makan biar gak sakit, dan harus makan biar tetap kuat mengahdapi kenyataan hidup, Iya. Kamu. #halaahhh Bhaaaayyyy ~






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Reason I Live

The Reason I Live
     Subuh tadi terbangun karena handphone berbunyi lagi, Biasanya memang Bapak suka menelpon untuk membangunkan dan sekedar mengingatkan aku sholat. Tapi tadi aku dengar suara lirih Bapak, aku mulai khawatir. Ternyata benar, Bapak sakit, tapi kali ini sampai di rawat di rumah sakit. :'(
Badanku seketika ikut lemas, langsung terbayang wajah Bapak yang kelelahan dengan tangan diinfus.
Terbayang wajah lelaki yang sangat amat ku cintai sedang terbaring lemah di tempat tidur.
"Tadi malam jam 11 Bapak lemah, badannya dingin betul, langsung Mamak telpon Abang suruh bawa Bapak ke rumah sakit, jadi Mamak nginap di sini sama Bg Bain"
"Jadi Bapak diinfus ya Mak?"
"Iya, tensi Bapak rendah, cuma 80-90"
Aku tak kuasa lagi menahan tangis, tapi sebisanya ku kuatkan suara karena tak ingin Mamak tau kalau aku menangis. Aku tau Mamak lelah, karena Mamak pun kurang sehat, suara Mamak masih serak. Ya Allah seandainya ada di sana, Aku ingin sekali memeluknya, menguatkannya. Kasian Mamak kurang tidur dan pasti juga kelelahan mengurus Bapak. Untungnya aku punya Abang Ipar yang begitu baik dan sangat peduli dengan keluarga kami. Aku sedikit lebih tenang karena ada abang ipar yang ikut menjaga Bapak.
Seharian ini sebenarnya aku tak terlalu fokus bekerja, pikiranku sudah menerawang jauh ke sana, aku sangat ingin pulang, sangat ingin berkumpul ditengah-tengah keluarga.

Bapak adalah lelaki terhebat dalam hidup ini, beliau selalu ada untukku, selalu menguatkan aku. Bapak tak pernah absen menelpon ku untuk sekedar menanyakan kabarku di sini, Bapak selalu memperhatikan segala keperluanku, tak ingin aku di sini kekurangan. Walaupun Bapak tak secerewet Mamak, tapi aku tau, Bapak lah yang selalu mengingatkan Mamak untuk menelponku. Saat Bapak sakit, aku tak bisa ada di sana, disampingnya, menjaganya :( . Semoga dimanapun Bapak dan Mamak berada, Allah selalu memberikan perlindungan untuk mereka. Ya Allah jagalah keluargaku saat aku tak berada disamping mereka.

He is My Super Hero
Sebenarnya berat hati untuk bertahan di Pekanbaru, aku tak ingin lagi jauh dari keluarga, aku ingin selalu ada dekat dengan keluarga, tapi aku tak punya banyak pilihan, Aku harus tetap bertahan di sini, memperjuangkan masa depan dengan segunung harapan. Mamak dan Bapak selalu menguatkan aku, selalu menjadi penyemangat saat aku katakan sudah sangat lelah bertahan. Mungkin memang jalanku di sini harus berjuang sendirian, aku lakukan ini semua semata-mata karena aku sangat ingin bisa mewujudkan harapan mereka, ingin membahagian mereka semua yang sangat amat kucinta.

Sedihnya malam ini tak bisa gantian menemani Mamak dan ikut jagakan Bapak,  padahal Mamak lagi kurang sehat di sana, tapi harus menjaga Bapak yang sekarang sedang sakit, Kak Nana pun tak bisa ikut menjaga karena harus pulang demi anaknya, Bg Wahyu juga ada tanggung jawab sama keluarga. ya Allah seandainya bisa, ingin sekali pulang sekarang dan berada di sana. Biar bisa menjaga Bapak dan Mamak. Tak cukup untaian baris kata untuk ungkapkan betapa aku sangat sayang dan cinta kepada mereka. Semoga Allah lindungi Bapak dan Mamak dimanapun berada. Sungguh aku sangat cinta mereka karena Allah Ta'ala.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Selamat Hari Blogger Nasional

Hari senin ini di awali dengan kebangun saat hape bunyi jam 5 pagi, antara sadar dan tidak, gue angkat telponnya. Ternyata yang nelpon si Agy.
"Halo, iya Gy kenapa?" gue jawab seadanya karena masih ngumpulin nyawa yang terserak.
"Kak ada manset kulit Kak? kata Agy dengan suara panik tergesa-gesa,
"Emm, gak ada Gy. Kk gak punya" dengan cepat gue jawab pertanyaan si Agy, sebenarnya bukan apa-apa, gue gak terlalu dengar Agy ngomong apa. Dia bicara dengan tingkat kepanikan luar biasa kayaknya.
Tapi yang sempat Gue dengar katanya Dia mau nari pagi ini, mungkin karena itu juga tadi si Agy panik.
"Kak Rani gak ada ya Kak?"
"Aduh Rani kan lagi pulang kampung, jadi otomatis gak ada Gy." Sambung gue dalam posisi masih merem karena ini beneran masih subuh.
"Oh yaudah Kak, Makasih ya."
"Iya Gy sama-sama." Tut..Tut, telponnya keputus, dan gue tidur lagi.

Rasanya gue barusan mimpi dan mimpinya belum sempat selesai pas gue dengar hape bunyi lagi, gue kebangun dan kali ini ternyata bunyi alarm. Grrr.. gue sempat kesal, karena rasanya baru ketiduran bentar.
Tapi karena ini hari senin dan gue mau mengawali hari dengan bangun lebih awal.Gue buru-buru nyalain lampu dan langsung ke kamar mandi tanpa basa-basi.Selesai mandi gue selalu melakukan rutinitas ngadem depan kipas angin, kebiasaan ini susah banget gue ilangin, mungkin karena ini juga gue jadi sering masuk angin. -___-

Waktu gue turun manasin motor, gue baru ingat ternyata kemarin lupa isi bensin. Iya karena kemarin gue gak kemana-mana pas weekend. Pas nyampe spbu ternyata antrinya panjang banget, terpaksa gue nunggu lagi, tapi kali ini bukan nunggu yang gak pasti, seperti nunggu dia nepatin janji #halaah. Bensinnya gue isi full, dan pas bayar gue baru nyadar duit di dompet pas-pasan, gue belum sempat ke atm. Agghh... baru kerasa sekarang harga bensin mahal banget, belum lagi ntar mau dinaikin 45%, lama-lama gue pelihara elang aja deh biar gampang kemana-mana dan cepat nyampenya. Gue gak terlalu suka ngentri di spbu, makanya tiap ke sana gue selalu ngisi sampai full biar gue gak balik lagi, ya mending sih kalau ada petugas yang ganteng, gue mau deh ke sana sering-sering.

Gue berangkat ke kantor dengan semangat membara, tapi nyali langsung ciyut pas sampai lampu merah pertama. Gilaa macetnya panjang banget, hari senin emang kadang nyebelin kayak muka pacar barunya mantan #eh. Gue berjuang menembus kemacetan dengan segenap kemampuan nyalip gue di tengah-tengah keramaian. Yes, gue sampai di kantor tepat jam 8 pas cek clock absen, gue berasa kayak abis balapan dan sampai garis finish duluan. hahaha

Gue nyalain komputer dan sempat login twitter, gue liat timeline rame banget pada bahas hari blogger, gue sempat liat Shitlicious ngeretwet mention dari beberapa followersnya. Karena kemarin gue abis baca buku Relationshit dan sempat foto selfie, gue jadi pengen mention ucapan selamat juga ke ALit. Beberapa saat setelah gue mention, hape gue bunyi, ada notifikasi baru dari twitter. Yeaaahh, ternyata mention gue juga di retweet Alit. Yeye lala lala gue jungkir balik ke luar jendela saking girangnya. 

Sihaa, beneran di retweet

Gue sempat liat alamat email Alit, gue seperti dapat bisikan untuk segera kirim email ke Alit. Gue pengen bilang makasih sama dia, terus mau cerita juga soal keinginan gue untuk belajar menulis. Email buat Alit gue ketik panjang lebar di sela-sela ngerjain kerjaan kantor, tak lupa gue selipkan draf tulisan yang sempat gue buat kemarin. Sorenya gue dapat notifikasi lagi, ternyata email gue juga di balas sama Alit.. Ahhh senangnya, lengkap rasa bahagia hari senin gue dan langsung hilang semua kegalauan yang udah seminggu ini gue rasakan. #curhatcolongan Wkwk. 
Aah.. dipanggil sayang. Aku jadi maluuu #efeklamagakdipanggilsayang




Karena ngetiknya gemeteran, gue lupa kasi alenia di setiap paragrafnya, hahaha

Ntah ini kode alam atau memang pertanda baik dari Tuhan, tapi gue yakin apapun yang terjadi di dunia ini gak ada yang kebetulan. Mudah-mudahan ini memang awal yang baik buat gue memulai semuanya dan tetap fokus sama mimpi gue yang sempat tertunda. Gue pengen bangun dan berusaha merealisasikannya. Gue percaya, mimpi dan harapan itu gak ada yang ketinggian, selama kita tetap fokus dan berusaha mewujudkan, semua mimpi dan harapan akan jadi kenyataan. Iya gak tau kenapa belakangan hasrat menulis gue bangkit berkali lipat, gue jadi kepikiran pengen fokus belajar nulis. Bukan apa-apa sih, gue cuma pengen nulis, dan pengen punya sesuatu yang bisa gue kenang suatu hari nanti, saat ingatan sudah termakan usia dan gue gak mampu lagi ingat semua. Sebab itulah gue rajin nulis, entah itu cerita bahagia atau sekedar kegalauan gue. Menurut gue dalam hidup ini ada beberapa hal yang gak mungkin bisa balik lagi, seperti pacar yang sudah pergi ke pelukan gebetan barunya #ups. Makanya gue gak pernah mau melewatkan moment berharga dalam hidup gue gitu aja. Gue emang bukan siapa-siapa, kalau gue cerita kan belum tentu ada yang mau dengerin  juga. Makanya gue nulis dan gak pernah peduli ada yang mau baca tulisan gue atau nggak. Gue cuma mau berbagi dengan mereka yang benar-benar peduli, walaupun gak terlalu menginspirasi, dan gue cuma mau catat sejarah hidup gue sendiri.

Semoga suatu hari nanti kita bisa ketemu lagi, bisa berbagi cerita dalam ruang dan waktu yang sama, semoga gue tetap fokus belajar nulis dan wujudkan cita-cita. Tolong bantu aminkan ya. hehe..
Oya, Selamat Hari Blogger Nasional buat Penulis Favorit gue, Bg Raditya Dika, Alit Susanto, Dwitasari, Indra Widjaya dan Fala Adinda, teruslah berkarya dan berbagi cerita. Terima kasih untuk semua kisah yang tercipta dan memberikan banyak inspirasi dalam hidup kami semua. Tetaplah Berjaya. Keep Rock, and really proud of you Gaees... :)
Suka sekali caption fotonya :)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Lagi, dihianati.

Tak bisa kujelaskan bagaimana perasaan ku sekarang, tapi memang ada sesuatu yang membuat aku lega, dan merasa lebih baik dari sebelumnya. Ketakutan terbesrku tentang kehilangan sudah ku lalui dan aku sudah melawan rasa takut itu semampuku. Iya, bahkan tak ada sedikitpun air mata yang jatuh lagi, aku lega, sungguh benar-benar lega karena semua yang kupendam tak lagi menyisakan sesak di dada.

Aku bahkan pernah lebih sakit dari ini, dulu. Dan lagi, sekarang aku seperti dejavu menghadapi kenyataan di depanku sekarang. Iya, aku terluka lagi, terluka lagi karena cinta yang kuupayakan seutuhnya dibalas dengan penghianatan. Perih memang rasanya, sulit aku jelaskan kepadamu yang tak mengalami luka dalam sepertiku. Kau bahkan bisa tampil biasa, tanpa ada sedikitpun beban dan memikirkan hati perempuan ini. Iya aku paham, karena kini kau sedang dilanda cinta dengannya. Dan karena memang kau mencintai tak sebanyak aku mengupayakan hubungn kita dulu agar bisa kuberikan cinta yang paling baik untukmu.

Aku mensyukuri sakit ini, karena setidaknya dulu aku pernah terlalu dalam mencintaimu dan selalu mengupayakan memberi cinta yang terbaik untukmu. Aku mensyukuri Allah mengajarkan aku banyak pelajaran. Bahwa sekuat apapun kita berusaha, tetap saja hasil akhirnya harus kita serahkan kepadaNya. Aku sudah berusaha mencintaimu semampu dan sebisaku, melakukan hal-hal yang terbaik untukmu. Karena pernah mencintai dengan sangat baiklah maka luka ini sangat dalam. Jika dulu aku mencintaimu seperti kau (yang kau bilang) mencintaiku, mungkin sekarang aku sedang tertawa bahagia lagi dilanda cinta dengan orang baru. Karena tak ada sakit yang kau alami sepertiku, sakit mendapati kenyataan kamu terlalu mudah pindah kelain hati tanpa sedikit pun mengerti aku sungguh sangat terluka ditinggal pergi saat sedang cinta-cintanya. Seandainya aku bisa sepertimu, bisa bahagia menjalani hari dengan baik tanpa memikirkan perasaan perempuan yang hatinya sudah tersakiti terlalu dalam. Bisa tertawa bahagia karena sibuk membuka hati untuk cinta yang baru. Tapi tidak semudah itu. Karena cintaku padamu seutuhnya, kau seperti telah membawa pergi seluruh hatiku. Padahal kau tengah sibuk membuka hati untuk cintamu yang baru. Aku saja yang sedang sibuk menata serpihan hati yang harus kususun ulang, ku satukan lagi, agar hati ini bisa kembali utuh seperti dulu.

Salahku apa ya??? Pasti semua itu langsung terlintas dipikiran. Sekalipun tak pernah mengganggu hubungan orang lain, sekalipun tak pernah jadi orang ketiga dalam keretakan hubungan orang lain. Tapi kenapa sudah berkali kali hubunganmu berakhir hanya karena penghianatan? Sebenarnya simple Ka, penghianatan itu tak sepenuhnya salahmu yang terlalu banyak kekurangan sebagai pasangan. Tapi memang karena Dia mau dan ingin sekali membagi hatinya untuk perempuan yang (menurutnya) jauh lebih baik daripada kamu. Kau bukan tujuannya Ka, kau cuma persimpangan tempatnya berdiri dan mengambil keputusan untuk lanjut berjalan dan berbelok kemana.

Apa sih yang harus kau takutkan di dunia ini Ka? Kehilangan? Tak ada uang? Sendirian? Penghianatan? Kau kan sudah pernah mengalami semuanya. Kau bahkan sendiri di sini memperjuangkan masa depan, pernah sendirian tak ada uang, pernah juga kehilangan sesuatu yang paling kau sayang, kau pun sudah berkali-kali disakiti karena penghianatan. Sekarang belajarlah mengikhlaskan semuanya. Ingatlah bahwa kau tak pernah benar-benar ditinggalkan, selalu ada Keluarga dan Teman-teman yang selalu setia menemani dan menyayangimu setulus hati. Ingatlah juga, Tuhanmu sekalipun tak pernah meninggalkan mu sendirian. Selama ini mungkin kau kurang bersyukur Ka, terlalu sibuk membahagiakan dia yang menurutmu satu-satunya sumber kebahagiaanmu. Padahal tidak, tanpa dia pun kau pantas bahagia Ka, dulu kan kau baik-baik saja sebelum mengenalnya.
Ini hanya soal waktu, karena pada akhirnya waktu jua lah yang paling ampuh mengobati kecanduan. Kau hanya sedang candu, terbiasa dengan hal-hal indah bersamanya. Asal kau benar-benar mau meninggalkan semua kebiasaan itu, Kau pasti akan sembuh dari kecanduan. Percayalah.

Ahhh sudahlah, tulisan ini hanya sekedar untuk menggambarkan perasaanku saja, Aku tak mungkin bercerita kepada mereka yang tak mengerti perasaanku. Ini memang caraku mengekspresikan perasan, saat bahagia atau sedang bersedih aku memang lebih suka menuliskannya, agar nantinya aku jadi orang yang bersyukur setiap kali membaca tulisan-tulisanku. Bersyukur karena aku pernah bahagia dan bangkit bahkan saat keadaan yang membuat aku sangat terpuruk.Nanti suatu hari, mungkin aku akan tersenyum membaca setiap tulisan dalam blog ini, tersenyum membayangkan moment yang pernah aku lalui. Aku tak perlu bercerita terlalu banyak pada mereka, karena mereka bisa memahami semuanya dari tulisan ini.

Terima kasih kamu yang telah membuatku menulis lebih banyak dari biasanya, terima kasih juga sudah mengajarkan aku arti keikhlasan, bahwa memberi harus tulus dan tanpa mengharap balasan. Kalau pada akhirnya kau mementukan pilihan, aku pun harus menentukan pilihanku. Untuk segera berlalu atau tetap tinggal. Aku memilih pergi dan berlalu dari hadpanmu, Aku memilih pergi untuk tak lagi disiksa bayang-bayangmu, Aku memilih mengikhlaskan sesuatu yang memang bukan punyaku. Aku percaya, setelah ini di depan sana ada kebahagian yang menanti dan membuat dadaku sama berdebarnya saat aku merasakan kesedihan ini. Kebahagian yang membuatku lupa, dulu aku pernah sakit terlalu dalam sampai sulit untuk bangkit. Kebahagian yang selalu ku nantikan, karena aku selalu percaya kebaikan Tuhan. Tinggal tunggu waktu Ka, kalau tidak sekarang, mungkin besok, lusa, dan seterusnya terus lah menunggu kebahagiaan itu datang. Kebahagian karena kau telah berhasil melewati ujian penghianatan ini. Ehe, sebenarnya sekarang aku sedang sibuk bahagia sih, membahagian diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang sangat ku sukai, dan sedang berjuang memberi kebahagiaan untuk keluarga dan mereka semua yang kusayang. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Menjelaskan Kesepian (Dwitasari yang selalu menginspirasi)

Waktu merangkak dengan cepat, merangkak yang kita kira lambat ternyta bergerak seakan tanpa jerat. Semua telah berubah. Begitu juga kamu, begitu juga aku, begitu juga kita. Bahkan waktu telah menghapus kita yang pernah merasa tak berbeda. Waktu telah memutarbalikan segalanya yang sempat indah. Tak ada yang tahu, kenapa perpisahan selalu menjadi penyebab kegelisahan. Aku meyakini, kamu menjalani, namun pada akhirnya waktu juga yang akan menentukan akhir cerita ini. Kamu tak punya hak untuk menebak, begitu juga aku.

Kau bilang tak ada yang terlalu berbeda, tak ada yang terasa begitu menyakitkan. Tapi siapanyang tahu perasaan seseorang yang terdalam? Mulut bisa berkata, mata bisa yakinkan aku tak apa-apa, tapi hati sulit untuk berdusta, karena menyisakan sesak dalam dada. Bagiku, semua terasa asing dan berbeda. Ketika hari-hari yang ku lewati seperti tebakan yang jawabannya sudah kuketahui. Tak ada lagi kejutan, tak banyak hal-hal penuh misteri yang membuatku penasaran. Hari-hariku terasa hambar, tak ada yang menarik. Kepastian membuatku bungkam. Sehingga aku kehilangan rasa untuk mencari dan terus mencari. Itulah sebabnya setelah tak ada lagi kamu di sini, kosong.

Bagaimana aku bisa menjelaskan banyak hal yang mungkin saja tak kamu rasakan? Harapanku terlalu jauh untuk mengubah semuanya seperti dulu, saat waktu yang kita jalani adalah kebahagiaan kita seutuhnya, saat masih ada kamu dalam barisan hari-hariku. Perpisahan seperti mendorongku, pada realita yang selama ini kutakutkan. Kehilangan mempersatukan aku pada air mata yang sering kali jatuh tanpa sebab. Aku sulit memahami kenyataan bahwa kamu tak lagi ada dalam semestaku, aku semakin tak bisa menerima keadaan yang semakin menyudutkanku, semua kenangan bergantian melewati otaku. Dan, aku baru sadar ternyata kita dulu begitu manis, begitu mengagumkan, begitu sulit untuk dilupakan.

Ada yang kurang, ada yang tak lengkap. Aku terbiasa pada kehadiranmu dan ketika menjalani setiap detik tanpamu, yang kurasa hanya bayang-bayang yang saling berkejaran, saling menebar rasa ketakutan. Ada rasa takut tanpa sebab yang terus memaksaku memikirkan kamu. Ada kekuatan yang sulit kujelaskan yang membawa pikiranku selalu mengkhawatirkanmu. Salahkah jika masih mendambakan penyatuan? Salahkah jika aku masih berharap hubungan kita masih bisa diperjuangkan? Salahkah jika aku benci perpisahan?

Tak banyak yang ingin kujelaskan, saat kesepian menghadangku setiap malam. Aku bahkan terlalu takut tidur sendirian. Aku takut kalau tidurku tak nyenyak, dan terbangun karena memimpikanmu. Itu sangat membuatku tak nyaman. Biasanya malam-malam begini ada suaramu, ada candaanmu yang mengantarkan aku ke gerbang mimpi. Jika kita masih saling menghakimi dan saling menyalahi, apakah mungkin yang telah putus akan tersambung dengan pasti?

Aku tak tau, dan tak mau memikirkan keadaan yang tak mungkin kembali. Semua sudah jelas. Namun entah mengapa aku sulit memahami, kenapa harus kita yang alami semua ini? Tak adakah yang lain? Aku dan kamu bukan orang jahat, namun mengapa terus saja tersakiti. Bukankah di luar sana masih banyak orang jahat? Jangan tanyakan padaku, jika senyumku tak lagi sama seperti dulu. Jangan salahkan aku, jika pelangi dalam duniaku tak lagi berwarna.

Setelah kamu tinggalkan, semuanya jadi berbeda. Aku bahkan tak mengenal diriku sendiri, karena separuh yang ada dalam diriku sudah berada dalamu, yang pergi dan entah kapan kembali.
Untuk setiap cinta yang pernah dihadirkan, untuk setiap peluk yang mendamaikan, untuk setiap harapan yang tak sempat diwujudkan.
Aku merindukanmu,
juga kita yang dulu. (ノд・。)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tak Lagi Sama, Setelah Hari Itu :(

Aku menulis ini ketika aku sudah lelah menghapus air mataku. Iya, aku menulisnya tanpa sedikitpun mengeluarkan air mata. Aku menulis ini ketika mulutku tak mampu lagi berkata. Kau tau ini hari apa? ini hari kamis, 4 hari setelah kepergianmu. Kepergian yang meninggalkan sejuta kenangan yang belum mampu membuatku terlihat biasa saja tanpa kabarmu. Kau pergi menyisakan banyak sesak di dada. Kau pergi dengan membawa semua mimpi dan harapanku, mengubur asa menjadi angan-angan kelabu.

Apa kau tau setiap hari aku merindukanmu? setiap hari aku menahan tangis dan sesak di dada hanya untuk menunjukkan pada dunia kalau aku baik-baik saja. Apa kau tau? setiap hari aku menahan diri sekuat mungkin untuk tidak menanyakan kabarmu, untuk tidak mengirim pesan lebih dahulu kepadamu. Iya, ini memang caraku menguatkan diri dan membiasakan tanpa kabar darimu. Sulit sekali kutahan rasa ketidakingintahuanku, karena kau pasti tau bagaimana aku sangat peduli padamu.

Aku takut sendirian, bukan, bukan karena aku manja dan tidak bisa mandiri. Kau tentu tau bagaimana aku di sini bisa bertahan dan berjuang demi masa depan sendirian. Aku takut saat sedang sendirian bayangmu hadir lagi dihadapanku. Aku bahkan takut tertidur, takut kalau tiba-tiba kamu datang dimimpiku. Aku takut tak bisa menguasai perasaanku, aku takut tak bisa memelukmu lagi untuk ungkapkan aku sedang dilanda rindu. Entahlah, ini memang berlebihan. Banyak sekali ketakutanku. Tapi aku sudah mulai realistis kok. Aku akan melawan segala rasa takutku, aku akan menguatkan dan memberanikan diri menghadapi apapun yang mungkin terjadi dihadapanku nanti. Aku mulai menikmati sakit ini sampai nanti aku lupa pernah sesakit ini dan berhasil melaluinya tanpa menyisakan luka. Aku memang tak bisa melakukan apa-apa sekarang, selain melalui proses dalam menyembuhkan sakit ini sendirian. Seperti yang selalu aku katakan padamu, "setiap penyakit pasti ada obatnya, luka pun ada sembuhnya, badai saja ada redanya, tentunya sedih ini pun pasti akan berakhir bahagia".

Aku ingin terus bisa bersamamu, agar tidak pernah kehilangan kamu dan tak lagi mencicipi luka ditinggal saat sedang cinta-cintanya. Aku selalu ingin menahanmu pergi, ketika kamu harus kembali dengan kesibukanmu, aku selalu ingin waktu berhenti ketika kita bertemu, sehingga aku bisa lebih lama memandangimu, memlukmu, mengajakmu membicarakan mimpi-mimpi kita. Harapanku begitu besar padamu dan aku yakin ini semua salahku karena pernah berharap terlalu tinggi. Tapi apakah berharap menjadi milikmu adalah keinginan yang terlalu tinggi? Kita sudah terlalu dekat, tapi ada sekat tak terlihat yang memisahkan hati kita masing-masing, sekat yang bertuliskan "jangan lanjutkan, atau kamu akan terluka sendirian", yang membuatmu ragu untuk tetap bertahan saling memperjuangkan denganku di sini atau segera mengakhiri semua ini. Kau tau, aku tak akan membuatmu dihadapkan pada pilihan, karena kau pasti akan sangat kesulitan menentukan pilihan. Aku tak ingin jika kau hanya menjadikan ku pilihan, bukan lagi jadi tujuan. Maka lebih baik aku sabar dan menerima kenyataan. Sebenarnya sederhana saja, air mata itu jatuh bukan karena inginku, tapi keinginan hatiku yang tak mau kamu pergi, tak ingin kita berakhir dengan alasan sepihak yang sesungguhnya masih sangat mungkin diperjuangkan. Tak ingin kita berhenti berjalan beriringan ketika di ujung sana kita telah melihat sedikit cahaya terang. Aku takut pada semua hal itu, pada kemungkinan-kemungkinan lain yang tak akan membuatku bahagia.

Aku sudah menemukanmu dan tak ingin melepaskanmu. Kita terjebak dalam ruang itu dan aku tak bisa melawan bahwa ada kenyamanan yang kau bawa dalam hari-hari sepiku. Kamu bercerita tantang rutinitasmu, kesibukanmu, cinta masa lalumu yang pilu, keluargamu, dan segala hal yang membuatku merasa dihargai. Aku merasa punya hak tersendiri bisa mendengar ceritamu. Aku tak pernah berpikir bahwa kenyamanan ini akan berlanjut pada rasa takut kehilangan. Sementara kita sedang dalam proses sama-sama mengobati luka lama, sama-sama trauma dalam cinta, sama-sama ingin fokus ke masa depan. Aku tak tau apakah kenyamanan ini tumbuh karena kebosananku pada rutinitasku selama ini atau memang sosokmu yang spesial itu sengaja dikirimkan Tuhan untukku?

Aku percaya, semua yang kita lalui sudah diatur olehNya. Pertemuan kita, semuanya tidak ada yang sia-sia, Allah pasti sedang mengajarkan kita bahwa sekuat apapun kita berusaha, biarlah Allah yang menentukan hasil akhirnya.Entah untuk mengajarkan aku lebih bersabar atau mengikhlaskan sesuatu yang telah Allah gariskan. Kita hanya sedang menjalani hari-hari sesuai dengan takdir dan ketetapanNya. Aku akan tetap berprasangka baik, karena Allah pasti akan selalu memberikan kita yang terbaik. Biarlah aku meyakininya sesuai keyakinanku.

Ketika 4 hari kau menghilang dan tak ada kabar, aku menyimpan rinduku dalam-dalam dan menunggu kamu menghubungiku lebih dulu. Diam-diam aku simpan air mata yang tak kau ketahui. Dengan alasan kesibukanmu, aku terima kekalahanku yang pasti tidak akan terlihat begitu penting di matamu. Seperti biasa aku terus menunggu, hingga aku lupa rasanya bosan. Karena semua luka dan perih langsung terhapus ketika kau sapa aku, sekedar mengingatkanku agar tidak terlambat makan. Kau juga sempat bilang rindu, dan membuatku sungguh sangat ingin bertemu denganmu.

4 hari selama kau pergi, aku menyimpan rindu yang tak kau pahami. Entah mengapa, kau begitu mudah mengabaikanku. Sementara aku sangat sulit untuk tidak peduli padamu. 4 hari ini kamu adalah sosok yang seringkali membuat dadaku sesak dan ketakutan. Aku sadar kau tidak menjadikanku tujuanmu. Tapi mengapa untuk berhenti selangkah saja, rasanya aku selalu takut tidak akan lagi menemukan pria yang seperti kamu?

Kamu pernah menjadi bagian terpenting dalam hari-hariku. Setiap malam, sebelum tidur kuhabiskan beberapa menit untuk membaca chat kita, tawa kecilmu, kekonyolanmu, kecupan bentuk tulisan, dan candaan kita selalu membuatku tersenyum diam-diam. Perasaan ini sangat dalam, sehingga aku lebih memilih untuk memendam. Jatuh cinta terjadi karena proses yang cukup panjang, itulah proses yang seharusnya secara alamiah dan manusiawi. Kebahagiaanku mulai hadir ketika kamu menyapaku lebih dulu dalam pesan singkat. Semua begitu bahagia...... dulu.

Setelah kau sebutkan alasanmu, apakah kau pernah menilik sedikit saja perasaanku? ini semua terasa aneh bagiku. Kita yang dulu sangat dekat, tak ada masalah, tiba-tiba harus menjauh. Aku yang terbiasa dengan sapaanmu dipesan singkat harus (terpaksa) ikhlas tak lagi dapat kabar darimu. Aku berusaha memahami itu. Setiap hari. Setiap waktu. Aku berusaha meyakinkan diriku bahwa semua sudah berakhir dan aku tak boleh lagi berharap terlalu jauh. Kecuali berharap segala kebaikan dari ketetapan Tuhan yang selalu menguatkan.

untuku yang selalu kurindu dan kuperbincangkan dengan Tuhan.

Terima Kasih Dwita, sudah membuat tulisan yang menginspirasi :')

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Eight

Alhamdulillah....
Hari ini genap tiga bulan kebersamaan kita.
Semoga cinta kita seperti angka 8 yang tidak pernah ada ujungnya, dan selalu bertambah setiap harinya. Amiiin ya Rabb Amin └˘.˘└ . Terima kasih Kamu yang telah mengisi hari-hari dan memberi banyak warna dihidup Aku.

Masih ingat kejadian tanggal 8 maret kemarin kan?
Waktu kita jalan di Plaza Citra, gak tau kenapa jadi pengen nonton berdua, random banget filmnya. Setelah ada kesepakatan kita pilih nonton film "Non Stop". Ditengah-tengah film kita malah keasyikan bicara ngelantur, sampai akhirnya kita bicara serius tentang perasaan masing-masing. #Eaaa Jadilah kita yang saat itu dikenalin Ghea resmi bersama menjalani hari-hari berdua sambil menjajaki hubungan kearah yang lebih serius setiap harinya #Khanmaeen. Kode banget itu filmnya, mudah-mudahan kita juga Non Stop ya untuk saling mencinta. ;;)

Terima Kasih sayangku, penyemangatku, yang selalu menjaga dan mengasihiku. Semoga suatu hari nanti, kita betul-betul bisa meresmikan hubungan ini dalam ikatan "suci". Seperti do'a-do'a yang dipanjatkan dalam setiap sujudku. Semoga kita bisa berproses menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi, saling melengkapi, dan kita selalu bersama apapun keadaannya, menjaga cinta ini dimanapun nanti kita berada. Semoga Allah mempersatukan kita, mengabulkan do'a-do'a dan senantiasa menjaga hubungan kita. Amiiin ya Rabb Amin └˘.˘└

"Happy 3monthsversary"
I love you more than everything that you know
( ˘ з˘)~♡

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Miss My Campuss

Waaah gak terasa yaaa, 2014 udah bulan mei ajaaa...
Dan gak berasa juga udah hampir 5 bulan ini udah gak jadi mahasiswa lagi, lebih tepatnya fix 2 bulan semenjak kemarin di wisuda pas bulan maret. Status emang udah benar benar berubah, dari Mahasiswa jadi Wiraswasta yang berwara wiri cari kerja. #Halah

Malam ini tiba tiba jadi kangen suasana dulu waktu masih jaman kuliah semester awal, masih lugu-lugunya, cupu banget, dan gak tau apa-apa soal kuliah. #HahahaJadiMaluSediriKaloIngatItu
Apalagi bisa dibilang nyasar, salah jurusan. Wkwkwk
Dulunya sih gak pernah kepikiran mau masuk fakultas teknik, secara dulu cita cita nya pengen jadi orang kesehatan, perawat gitu (ya kayak orang kebanyakan). Tapi emang jalan hidup berbeda, takdir jua lah yang membawa ku sampai ke Kampus UIN SUSKA. Disana lah akhirnya aku mengukir cita-cita. #TsaahBukanMainKataKatanya

Awal kuliah dulu semuanya terasa berbeda, ya iya lah beda. Masa sama kayak Sekolah. Pertama kalinya pisah jauh dari Orang Tua, pertama kalinya ngekos, dan pertama kalinya Kuliah. #YaIyaLah. Gak ngerti sama sekali sama materi kuliahnya, iya sih masih mata kuliah umum, dominan matematika. Tapi pas masuk mata kuliah "Algoritma dan Pemrograman" jadi bingung sendiri. Seumur umur pas sekolah belum pernah dengar kata Algoritma. Jadi yaa gitu deh. Seiring waktu, semuanya berjalan sebagai mana mestinya. Kuliah, Ngerjain tugas, ikut kuis, UTS, UAS.
Semua di lalui walaupun masih sering kebingungan dan nanya sana sini. Hahaha.

Sekarang sih kalo ditanya hal yang dirindukan dari jaman kuliah ya itu, semuaa ritual ritual yang harus dilalui, semuanya buat rindu. Rindu kuliah di kelas dengarkan dosen ceramah, Kitanya asyik begosip di belakang sambil fesbukan (waktu itu masih jaman fesbuk baru-baru booming).
Rindu kuliah bareng senior yang jumlah mahasiswanya melebihi jumlah kursi yang tersedia di kelas. Jadi tiap mau kuliah nitip kursi sama teman, kalo gak mau bawa kursi sendiri. Dari kelas sebelah.
Rindu ngumpul ngerjain tugas bareng di lorong2 depan kelas, ngelapak aja kayak orang mau jualan kain. Bahahha
Rindu nginap sama teman-teman disalah satu kosan teman, ngerjain tugas yang level susahnya sampai kadang kepikiran untuk berenti kuliah aja. -___- Tidurnya teserah dimana aja, yang penting kumpul gitu rame rame. Cewek cowok dipisah. Yaiyalah gak mungkin digabungin, secara kampus madani, duduk di kelas aja selalu dipisah. Hihiii. Jd ya cowok ngumpulnya di kosan teman cowok yang lain. Gak peduli sempit-sempitan, tidurnya dah kayak ikan sarden. Yang penting pas paginya tugas selesai dan bisa ikut ngumpulin. *elapkeringat.
Dan rindu juga kalo lagi ngumpul buat jalan-jalan sama teman sekelas, walaupun cuma sekedar makan ayam penyet sama sama atau berpetualang ke kebun durian di Kampar sana. Hahaha. Pokoknya semua fase suka duka itu akan di alami sama setiap mahasiswa. Dan akan jadi kenangan yang sangat dirindukan nanti pas udah tamat kuliah. (" ‘︿’)

Sekarang pas liat temen update pm galau soal skripsi jadi suka ngebayangin diri sendiri. Soalnya dulu juga pernah ada di fase itu. Masa-masa dimana kita ngerasa benar-benar harus berjuang ngandalkan diri sendiri kalo mau lulus kuliah. Prosesnya gak sebentar, perlu proses panjang dan melelahkan, dan gak ada skripsi yang gak menguji iman sampai kadang harus netesin air mata. #Agaklebaai. Iya serius, skripsi itu sebenarnya gak susah-susah amat. Cuma ya itu, nyari ide yang real hasil pemikiran kita sendiri dan melawan rasa malas buat nyelesaikan skripsi itu yang Syyyyyuuuusaah. *SusahpakaiY. Waktu ngerjain skripsi aja kemarin butuh 9 bulan. Iya 9 bulan, kalo ada ibu ibu hamil mah, udah lahiran anaknya pas slsai sidang skripsi tu. #halah.

Seminar proposal = Senin, 29 April 2013, jam 13.30
Seminar Hasil = Kamis, 05 Desember 2013, jam 11.00
Sidang Munaqasah = Senin, 24 Desember 2013, jam 9.00

Hari hari itu gak terlupakan, karena banyak sekali perjuangan dan air mata yang tumpah sebelum sampai kesana. Hihiii

Udah dulu ah nostalgia kenangan jaman kuliahnya,
Lain waktu disambung lagi. Berhubung besok mau main ke kampus, jadi sekarang mesti tidur biar besok tetap segar kembali ke kampus. #Eaaaaaa

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments