Reason I Live

The Reason I Live
     Subuh tadi terbangun karena handphone berbunyi lagi, Biasanya memang Bapak suka menelpon untuk membangunkan dan sekedar mengingatkan aku sholat. Tapi tadi aku dengar suara lirih Bapak, aku mulai khawatir. Ternyata benar, Bapak sakit, tapi kali ini sampai di rawat di rumah sakit. :'(
Badanku seketika ikut lemas, langsung terbayang wajah Bapak yang kelelahan dengan tangan diinfus.
Terbayang wajah lelaki yang sangat amat ku cintai sedang terbaring lemah di tempat tidur.
"Tadi malam jam 11 Bapak lemah, badannya dingin betul, langsung Mamak telpon Abang suruh bawa Bapak ke rumah sakit, jadi Mamak nginap di sini sama Bg Bain"
"Jadi Bapak diinfus ya Mak?"
"Iya, tensi Bapak rendah, cuma 80-90"
Aku tak kuasa lagi menahan tangis, tapi sebisanya ku kuatkan suara karena tak ingin Mamak tau kalau aku menangis. Aku tau Mamak lelah, karena Mamak pun kurang sehat, suara Mamak masih serak. Ya Allah seandainya ada di sana, Aku ingin sekali memeluknya, menguatkannya. Kasian Mamak kurang tidur dan pasti juga kelelahan mengurus Bapak. Untungnya aku punya Abang Ipar yang begitu baik dan sangat peduli dengan keluarga kami. Aku sedikit lebih tenang karena ada abang ipar yang ikut menjaga Bapak.
Seharian ini sebenarnya aku tak terlalu fokus bekerja, pikiranku sudah menerawang jauh ke sana, aku sangat ingin pulang, sangat ingin berkumpul ditengah-tengah keluarga.

Bapak adalah lelaki terhebat dalam hidup ini, beliau selalu ada untukku, selalu menguatkan aku. Bapak tak pernah absen menelpon ku untuk sekedar menanyakan kabarku di sini, Bapak selalu memperhatikan segala keperluanku, tak ingin aku di sini kekurangan. Walaupun Bapak tak secerewet Mamak, tapi aku tau, Bapak lah yang selalu mengingatkan Mamak untuk menelponku. Saat Bapak sakit, aku tak bisa ada di sana, disampingnya, menjaganya :( . Semoga dimanapun Bapak dan Mamak berada, Allah selalu memberikan perlindungan untuk mereka. Ya Allah jagalah keluargaku saat aku tak berada disamping mereka.

He is My Super Hero
Sebenarnya berat hati untuk bertahan di Pekanbaru, aku tak ingin lagi jauh dari keluarga, aku ingin selalu ada dekat dengan keluarga, tapi aku tak punya banyak pilihan, Aku harus tetap bertahan di sini, memperjuangkan masa depan dengan segunung harapan. Mamak dan Bapak selalu menguatkan aku, selalu menjadi penyemangat saat aku katakan sudah sangat lelah bertahan. Mungkin memang jalanku di sini harus berjuang sendirian, aku lakukan ini semua semata-mata karena aku sangat ingin bisa mewujudkan harapan mereka, ingin membahagian mereka semua yang sangat amat kucinta.

Sedihnya malam ini tak bisa gantian menemani Mamak dan ikut jagakan Bapak,  padahal Mamak lagi kurang sehat di sana, tapi harus menjaga Bapak yang sekarang sedang sakit, Kak Nana pun tak bisa ikut menjaga karena harus pulang demi anaknya, Bg Wahyu juga ada tanggung jawab sama keluarga. ya Allah seandainya bisa, ingin sekali pulang sekarang dan berada di sana. Biar bisa menjaga Bapak dan Mamak. Tak cukup untaian baris kata untuk ungkapkan betapa aku sangat sayang dan cinta kepada mereka. Semoga Allah lindungi Bapak dan Mamak dimanapun berada. Sungguh aku sangat cinta mereka karena Allah Ta'ala.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar