Oktober yang tak lagi sama

Hari ini tepat 92 hari setelah kepergianmu,
Jangan ditanya rindunya,
Tak akan cukup diungkapkan dengan kata2.

Rindu,
Sendu,
Kadang menyisakan sesak dalam dada.
Dan rasanya sungguh menyiksa.

Rasanya baru kemarin kita becanda, bertukar cerita lewat suara, banyak hal yang kita ceritakan,
Hampir setiap hari, disela2 waktu luang kita sempatkan berbicara, tak ada jeda.


Kini semuanya tinggal kenangan, 
Bertemu denganmu pun hanya akan jadi angan2,
tak akan terwujud jadi kenyataan.

92 hari ini sepi,
Tak ada lagi canda tawamu,
Tak ada lagi kabar darimu,
Tak terdengar lagi suaramu,
Tak pernah lagi terlihat wajamu diujung video call kita seperti dulu.

Sungguh, Aku teramat sangat rindu.

Tepat hari ini,
Tugas2mu telah selesai,
Sudah resmi pensiun dari pekerjaanmu.

Bapak,
Selamat Ulang Tahun ke 58 ya.
Walau Bapak tak sempat merayakannya karena harus berpulang 3 bulan yang lalu,
Bapak tetap berumur panjang, Tetap ada di hati kami,
Selamanya,
Seumur hidup kami.
Akan senantiasa ada.

Sekali lagi selamat ulang tahun Lelakiku,
Lelaki yang tak pernah menyakitiku,
Cinta pertamaku,
Lelaki yang selalu memenuhi semua kebutuhanku,
Yang mencukupi setiap inginku,
Yang selalu mendo'akanku.


Tak ada kado istimewa tahun ini,
Karena Intan Berlian atau apapun sudah tak ada artinya lagi,
Dan kini mendo'akanmu adalah caraku memelukmu dari jauh,
Semoga Bapak dapat tempat terbaik disisiNya,
Dilapangkan kuburnya,
Dan kita nanti bisa bersama dalam surgaNya.

I love you Bapak.
Teramat sangat,
karena Allah Ta'ala.
Alfatihah ~

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments